Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

Gepembri Tapang Sambas, Klasis Kalimantan Barat

Pelayanan Gepembri Tapang Sambas bermula dari kehadiran seorang hamba Tuhan bernama Sutardi di kampung Tapang Sambas. Tujuan kedatangannya adalah untuk mencari dan menanyakan sebuah tempat untuk beribadah, namun beliau mendapatkan jawaban bahwa penduduk di sana sudah selama 4 tahun tidak pernah beribadah. Mendapat jawab seperti itu, diadakanlah pendekatan kepada warga setempat. Diminggu-minggu berikutnya –pada Oktober 2003- dimulailah kebaktian dengan menggunakan rumah Yohanes Japri. Karena ruangan tersebut kecil, maka pada bulan berikutnya kebaktian dipindahkan ke rumah Herri Ujan, dimana jemaat juga merayakan Natal pertama di tahun 2003 dengan dilayani oleh Pdt. Yan Wesley Welly beserta rekan-rekan. Setelah sekian lama berselang, jemaat merencanakan pembangunan rumah ibadah. Herri Ujan menghibahkan tanahnya dengan menukar tanah Yohanes Japri seluas 562 m 2 . Pada tanggal 3 April 2005, dimulailah pembangunan gedung gereja dengan penancapan tiang pertama oleh alm. Pdt. Herma

Gepembri Terusan II, Klasis Kalimantan Barat

Perintisan Gepembri di dusun Terusan II dimulai oleh GI. Jonli Tamelan dan istri. Saat itu, keberadaan GI. Jonli Tamelan di Dusun Terusan II   adalah sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Jarak jauh Terusan II. Melihat adanya peluang untuk memberitakan injil kepada anak-anak murid, maka pada tanggal 10 Januari 2010, GI. Jonli Tamelan memulai pelayanan sekolah minggu. Anak-anak sangat antusias mengikutinya. Dari sekolah minggu inilah selanjutnya ditingkatkan ke ibadah minggu. Awalnya, ibadah diikuti hanya oleh beberapa orang ibu, Tuhan terus berkarya. Beberapa bulan kemudian jemaat yang datang beribadah bertambah 3 keluarga, dan terus bertambah hingga mencapailebih dari 30 keluarga. Di dalam masyarakat dusun Terusan II terdapat beberapa aliran kepercayaan. Ketika jemaat yang beribadah semakin bertambah, tantanganpun datang dari orng-orang yang tidak senangterhadap pengikut Kristus. Mereka berupaya mencegah orang untuk percaya kepada Kristus, dan juga berusaha menarik mereka k

Gepembri Tanggung, Klasis Kalimantan Barat

Masyarakat Dusun Tanggung, Ds. Tanggung, Kec. Jangkang, Kab. Sanggau umumnya memeluk agama Katholik. Namun, atas pimpinan Tuhan Gepembri hadir dan menjadi terang bagi masyarakat sekitar. Tuhan memulainya dengan cara yang unik, yaiut melalui Kimbun, seseorang yang tidak dapat berjalan karena menderita sakit lumpuh. Beberapa pengurus gereja Katholik datang menemui Pdt. Paulus Jap, yang saat itu melayani di Gepembri Balai Sebut. Untuk menyampaikan pergumumlan dan kerinduan mereka, agar gereja Kristen dapat hadir di Desa Tanggung. Hingga akhirnya Pdt. Paulus Jap pun meresponinya. Setiap sore setelah selesai melayani kebaktian di Gepembri Balai Sebut, Pdt. Paulus Jap datang melayani jemaat Tanggung. Hal ini berlangsung selama 3 tahun ( 2001-2004). Pada tanggal 24 November 2001, diadakan kebaktian perdana Gepembri Tanggung. Jemaat dengan setia terus beribadah. Selama 4 tahun ke depan, Tuhan terus berkenan menambah jiwa-jiwa baru. Dengan dukungan dari Sinode Gepembri dan Klasis

Gepembri Sintang, Klasis Kalimantan Barat

Kehadiran Gepembri di kota Sintang, Kalimantan Barat. Diawali dengan adanya kerinduan Pdt. Yan Wesley Welly, sebelumnya Pdt. Yan Wesley Welly melaynai di Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) Sintang selama 17 tahun. Pada tahun 2000 Pdt. Yan Wesley Welly secara resmi mengundurkan diri dari GPSK. Tujuan pengunduran dirinya adalah untuk mengadakan penyegaran, memperluas wawasan dan pengalaman melayani. Hal ini dilakukan setelah digumuli dan dido’akan bersama keluarga. Setelah 2 tahun bergumul dan berdo’a, Tuhan membuka jalan. Pada 20 Maret 2002, Pdt. Yan Wesley Welly bersama istri pergi ke Sanggau mengunjungi Pdt. Herman Mika Pilis. Banyak hal dibicarakan, terutama tentang Gepembri. Pertemuan tersebut memberikan keyakinan dan hati yang penuh sejahtera pada Pdt. Yan Wesley Welly, bahwa Tuhan memimpinnya untuk melayani di Gepembri. Kerinduan Pdt. Yan Wesley Welly juga merupakan bagian dari tuntunan Tuhan bagi Klasis Kalimantan Barat, untuk mengembangkan pelayanannya ke daerah yan

Gepembri Serosat, Klasis Kalimantan Barat

Inji l masuk ke Dusun Serosat sekitar tahun 1980, melalui pelayan Robert Williams, seorang misionaris dari Asutralia bersama hamba Tuhan dari Gereja Persekutuan Pekabaran Injil (GAPPIN). Karena berbagai macam kesulitan, seperti akses jlan yang tidak memadai, dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung, maka pelayan ini tidak tertangani dengan baik, sehingga tidak berkembang. Akibatnya, banyak jemaat yang sudah mengenla injil kembali lagi ke adat istiadat dan kepercayaan yang lama. Pada bulan Juli 1996, GI. Udin pergi ke Dusun serosat menemui Matius Lambe, seorang pengurus gereja. Setelah berbincang cukup lama membahas pelayanan, Matius Lambe meminta GI. Udin untuk membuka pelayanan di Dusun serosat. Bekerja sama dengan yayasan Logos Indonesia (YLI), GI. Udin dapat melayani jemaat dengan baik dan terus melakukan penginjilan, sehingga jumlah jemaat makin bertambah. Awalnya kebaktian diadakan dari rumah ke rumah secara bergantian. Setelah beberapa bulan jemata rindu untuk mem

Gepembri Sebotuh, Klasis Kalimantan Barat

Sejarah Gepembri Sebotuh diawali dengan menikahnya seorang pemuda warga Sebotuh dengan seorang pemudi anggota jemaat Gepembri Benuang yang digembalakan oleh GI. Satirus. Pada tanggal 30 Maret 2012, mereka berkunjung ke rumah GI. Satirnus dan memberitahukan bahwa di Dusun Sebotuh ada warga yang sudah percaya Tuhan Yesus yang rindu untuk dilayani. Mendengar Hal itu, GI. Satirus menanggapi kerinduan mereka dengan mengadakan kunjungan pada tanggal 7 April 2012 bersama dengan anggota majelis. Kehadiran mereka mendapat sambutan yang positif. Pada kunjungan kedua, GI. Satirus mengadakan survei dan mendapatkan bahwa penduduk di Dusun Sebotuh berjumlah 200 kepala keluarga. Diantaranya ada 17 kepala keluarga yang siap bergabung. Adapun jarak tempuh dengan gereja sahabat sekitar 2 kilometer. Pada minggu ke-3 GI. Satirnus membentuk kepengurusan untuk memulai pelayanan di tempat ini. Manakala sewaktu-waktu GI. Satirnus berhalangan hadir, jemaat tetap dapat mengadakan ibadah. Oleh kar

Gepembri Sebao, Klasis Kalimantan Barat

Pelayanan Gepembri di daerah Sebao dimulai pada tahun 2004. Awalnya, bakal jemaat Gepembri Sebao merupakan pos pelayanan dari Gepembri Tanggung, yang saat itu dilayanai oleh GI. Damianus Drohan.   Masyarakat Dusun Sebao pada umumnya memeluk agam Katholik. Namun, atas pimpinan Tuhan, Gepembri hadir di sana dan menjadi terang bagi mereka. Yang pertama kali menerima Yesus Kristus adalah keluarga Aben. Dari satu keluarga inilah ibadah mulai diadakan di Sebao, yang terus berkembang, dan menjadi sebuah jemaat. Setelah GI. Damianus Drohan tidka lagi melayani di Gepembri Tanggung, pelayanan dilanjutkan oleh Pdt. Kornelis Abar, yang diutus oleh Gepembri Klasis Kalimantan Barat untuk melayani, baik di jemaat Gepembri Tanggung maupun Pos pelayanan di Sebao. Pada tahun 2009, saat gedung ibadah dan pastori sedang dibangun, Sinode Gepembri mengutus GI. Supriyanto untuk menggembalakan jemaat di sini. Pembangunan selesai pada tanggal 5 Desember 2009, dan diresmikan oleh ketua Sinode Gep

Gepembri Sanggau, Klasis Kalimantan Barat

Gepembri Sanggau dirintis pada tahun 1990 oleh Pdt. Denis Tjondro yang saat itu melayani sebagai Gembala sidang Gepembri Sosok. Melalui pelayanan ini ada 20 orang yang menyatakan diri siap untuk dibabtis. Namun, dikarenakan Pdt. Denis Tjondro mendpat panggilan untuk melayani di tempat lain setelah 3 tahun merintis pelayanan ini, makan untuk mengisi kekosongan ini, Tony Kulung selaku koordinator wilayah yang ditunjuk oleh sinode Gepembri, melanjutkan pelayanan dari sosok. Mengingat jarak Sosok-Sanggau yang jauh, lebih kurang 60 km, dengan kondisi jalan yang masih sangat sulit untuk dilalui, maka pelayanan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal. Sebagai akibatnya 20 orang yang tadinya telah siap untuk dibabtis tidak jadi dibabtis. Mereka kecewa dan tidak lagi beribadah di Gepembri. Pengalaman ini menjadi teguran bagi Gepembri. Pada 7 Agustus 1995, sinode Gepembri mengutus Pdt. Herman Mika Pilis (pada saat itu masih GI.) untuk memulai kembali pelayanan yang sempat terhenti.

Gepembri Pedayoh, Klasis Kalimantan Barat

Gepembri Pedayoh terletak di Ds. Mait Hilir, Kec. Sepauk, Kab. Sintang, Kalimantan Barat. Pelayan di tempat ini dimulai karena adanya kerinduan beberapa orang kristenuntuk dilayani. Menyadari akan hal ini, pada bulan Februari 2007, Pdt. Benyamin Na’u datang dan memulai persekutuan. Dan pada bulan Mei 2007, tim dari Gepembri Klasis Kalimantan Barat datang meninjau lokasi ini. Dari hasil peninjauan , Klasis Gepembri Kalimantan Barat tidak merekomendasikan untuk membangun gedung gereja, mengingat lokasinya tidak strategis dan jemaat masih sedikit. Meskipun demikian, dengan gigih Pdt. Banyamin Na’u bersama jemaat terus mengembangkan pelayan ini. Pada akhirnya, setelah melihat perkembangan yang terjadi , klasis memutuskan untuk membangun gedung gereja, walaupun dana yang dimiliki terbatas, tetapi berkat kerja keras dan dukungan dari jemaat, akhirnya pembangunan berhasil dirampungkan. Dan pada tanggal 17 september 2008, gedung gereja Gepembri Pedayoh berukuran 6m x 12m diresmikan

Gepembri Manis Raya, Klasis Kalimantan Barat

Gepembri Manis Raya dirintis oleh Pdt. Yan Welly, yang dimulai dengan 7 kepala keluarga. Awalnya, kegiatan ibadah dilakukan di rumah salah seorang jemaat. Pada tahun 2007, jemaat Manis Raya dinyatakan sebagai pos pelayanan dari Gepembri, dan pada tanggal 16 September 2008 diresmikan sebagai Gepembri Manis Raya berstatus bakal jemaat. Saat ini anggota jemaat berjumlah ± 11 kepala keluarga. Hamba-hamba Tuhan yang pernah melayani di Gepembri Manis Raya adalah: GI. Hendrik K. (2007-2008), Priska Aritonang (2007-2009), mahasiswa praktek dari STT “ATI” Anjongan , GI. Surya (2009-2010), GI. Yurdanus (2010). Sejak tanggal 22 Mei 2017, hamba Tuhan yang melayani di Gepembri Manis Raya adalah GI. Pino Riantur dan berlangsung hingga kini.

Gepembri Kambong, Klasis Kalimantan Barat

Gepembri Kambong berawal dari persekutuan rumah tangga yang diprakarsai oleh jemaat lokal, yaiut Filemon Asui, yang dimulai dengan 5 kepala keluarga. Beberapa bulan kemudian Filemon Asui berinisiatif mencari gereja yang bisa untuk melayani mereka, namun tidak mendapati gereja yang dapat mengadopsi dan melayani persekutuan ini. Dengan tidak putus asa, mereka terus mencari gereja yang bisa menaungi mereka. Setelah berusaha bertahun-tahun, akhirnya pada bulan Mei 2012 pemimpin persekutuan bertemu dengan gembala sidang Gepembri Serosat, Pdt. Udin. Oleh kemurahan Tuhan, Pdt. Udin siap membantu pelayanan di Kambong. Pada bulan Mei 2012 dimulailah persekutuan yang kemudian menjadi cikal bakan Jemaat Gepembri Kambong. Karena saat itu belum memiliki gedung gereja, maka ibadah diadakan di rumah jemaat secara bergantian. Setelah bergumul dan berdo’a kepada Tuhan untuk memiliki sebuah gedung gereja, maka pada Tahun 2014 mereka membeli sebidang tanah dan membangun pondok bambu dengan ukuran

Gepembri Engkopah, Klasis Kalimantan Barat

Pelayanan Gepembri di daerah Engkopah dimulai pada tahun 1981 melalaui perintisan yang dilakukan oleh GI. Lazarus Raharjo. Tuhan memakai hamba-Nya dan jiwa-jiwapun dimenangkan dan percaya kepada Tuhan Yesus. Walau tantangan datang silih berganti, namun pelayana dapat berjalan dengan baik. Setiap hari minggu malam, GI. Lazarus Raharjo datang ke Engkopah dari Gepembri Pandan Sembuat untuk melayani jiwa-jiwa yang haus akan kebenaran. Pelayanan beliau ini berlangsung selama kuang lebih satu tahun. Pada tahun 1982, Pdt. Martinus Ci’on –pada saat itu merupakan Guru Injil yang melayani di Gepembri Sekumpai- meneruskan pelayana di Engkopah. Meskipun pada thun 1983 Pdt. Martinus Ci’on dimutasikan ke Gepembri Boro, beliau dengan semangat dan sukacita tetap datang untuk melayani Jemaat Engkopah   setiap hari sabtu malam, dan besoknya pada hari minggu pukul 06.00 wib kembali ke Boro untuk melayani ibadah minggu. Pada tahun 1984, pelayanan diteruskan oleh GI. Suarno Kasim, kemudian seter

Gepembri Engguri, Klasis Kalimantan Barat

Pelayanan Gepembri Engguri dirintis oleh GL. Daniel Sulaman pada 4 Setember 1995, dawal dengan empat kepala keluarga yang mencakup 11 jiwa. Mereka bertobat dan menyatakan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. Melalui pergumulan dan tentangan yang berat, pada tahun 1997 berdirilah gedung gereja semi permanen. Tuhan terus menunjukkan campur tangan-Nya sehingga jemaat bertumbuh menjadi 20 kepala keluarga dengan jumlah 140 jiwa. Pada 27 Oktober 2004, Gl. Danil Suleman ditahbiskan menjadi pendeta dalam satu ibadah khusus yang dipimpin oleh Pdt. Hardi Farianto dan Gl Ricky Batlayar (Kini Pendeta). Pada tahun yang sama,gedung gereja direnovasi. Atap kayu diganti dengan seng dan dinding kayu diganti dengan bahata semen. Puji Syukur kepada Tuhan Yesus, Gembala Agung yang baik. Atas anugerah-Nya, seluruh masarakat kampung Engguri – sejumlah 44 kepala kaluarga (162 jiwa) – menyatakan percaya kepada Tuhan Yesus dan bergabung sebagai jemaat Gepembr

Gepembri Empiyang, Klasis Kalimantan Barat

Pelayan Gepembri di Empiyang dimulai pada tanggal 6 Desember 2005, dengan adanya 30 jiwa yang dilayani. Menyadari pentingnya seorang hamba Tuhan untuk menggembalakan pelayanan ini. Maka Gepembri Klasis Kalimantan Barat mengutus GI. Nikolaus Obos untuk mengembangkan pelayanan ini. Setalah berlangsung sekian lama, atas rekomendasi Gepembri Klasis Kalimantan Barat, pada tanggal 11 November 2008, Gi. Nikolaus Obos ditahbiskan ke dalam jabatan Pendeta, dalam suatu ibadah khusus yang dipimpinoleh krtua sinode Gepembri, Pdt. Hardi Farianto, disampingi Sekretaris Sinode Gepembri, GI. Ricky Batlayar (Sekarang Pendeta). Puji Syukur kepada Tuhan yang terus memimpin hamba-Nya, Pdt. Nikolaus Obos , sehingga pelayanan terhadap jemaat dapat berjalan dengan baik sampai saat ini.

Gepembri Benuang, Klasis Kalimantan Barat

Gepembri Benuang, terletak di Dsn. Benuang, Ds Benuang, Kec. Jangkang, Kab. Sanggau, Kalbar. Pelayanan di Gepembri Benuang bermula dari sebuah persekutuan kecil yang terdiri dari beberapa keluarga Kristen yang memiliki kerinduan yang sama untuk menerima pelayana rohani. Dikarena belum adanya gedung gereja permanen, maka ibadah dilaksanakan dari rumah ke rumah. Hamba Tuhan yang melayani saat itu adalah Almarhum GI. Armindo. Setelah beberapa tahun melayani beliau dimutasikan dan pelayanan kemudian dilanjutkan oleh GI. Akontinus. Pada masa pelayanan GI. Akontinus inilah gedung gereja didirikan pada tahun 2009 sebagai hasil kerja keras dari seluruh jemaat dengan dukungan dari Sinode Gepembri. Setalah 3 tahun GI. Akontinus melayani, Gepembri Klasis Kalimantan Barat memutasikan beliau ke Gepembri Tanggung, dan menempatkan GI. Setiani Daely sebagai penggantinya di Gepembri Benuang. Setelah lebih dari setahun melayani, GI. Setiani Daely mengundurkan diri karena menikah. Empat bulan

Gepembri Balai Sebut, Klasis Kalimantan Barat

Pelayan di Balai Sebut dimulai pada tahun 1994 dengan didirikannya sebuah gedung gereja sebagai tempat ibadah oikumene. Pembangunan gedung gereja ini dikoordinasikan oleh Robin Paulus dengan biaya dari pemerintah daerah. Selang 5 tahun berjalan, Robin Paulus dan jemaat menyerahkan pelayanan ini kepada Gepembri. Pada tanggal 24 Februari 1999, dimulailah pelayanan Gepembri Balai Sebut   dengan Pdt. Paulus Jap selaku Gembala jemaat. Setelah dengan setia melayani selama kurang lebih sepuluh tahun, Pdt. Paulus Jap mengundurkan diri dari pelayanan penggembalaan jemaat, selanjutnya pelayan diteruskan: 1. Gunadi, mahasiswa praktek yang melayani selama 1 tahun ; 2. Suranto, mahasiswa praktek yang melayani selama 3 bulan; 3. GI. Amir Siburian (September 2011 hingga Januari 2013); dan 4. Gi. Aneraigo Buulolo (Januari hingga juli 2013). Sejak bulan juli 2013 hingga sekarang, pelayanan dilanjutkan oleh GI. Harry Pardamean Simanjuntak. Puji Syukur kepada Tuhan Yesus yang senan

Gepembri Balai Belungai, Klasis Kalimantan Barat I

Pelayanan Gepembri Balai Belungai dirintis oleh Selfius Bulan , salah seorang guru dari Rote, Nusa Tenggera Timur (NTT) yang dikirmkan ke Kalimantan Barat pada tahun 1977, pelayanan di Balai belungai yang mencakup kampung Nek Rungkap, Nek Bindang, Natai, Lombak dan Beringin. Karena tugas sebagi seorang guru di SDN 02 Balai belungai, maka pelayanan hampir-hampir tidak tertangani, untuk itu, Selfius Bulan menyampaikan hasil perintisannya kepada GI. Silwanus Ekos. Menanggapi hal tersebut, GI. Pandi diutus untuk menggembalakan jiwa-jiwa yang ada. Seiring waktu, GI. Pandi mengundurkan diri dari pelayanan karena tantangan dan kesulitan yang begitu berat. Pelayanan kemudian kosong. Pada Tahun 1982, pengurus sinode Gepembri mengadakan rapat bersama dengan pengurus perwakilan Kalimantan Barat di Pandan Sembuat. Pertemuan tersebut menghasilakan keputusan untuk menyerahkan pelayanan di Balai Belungai kepada Kerapatan Gereja Babtis Indonesia (KGBI) pada tahun 1991. Ketika Pdt. Martinus Ci’o