Gepembri Tapang Sambas, Klasis Kalimantan Barat
Pelayanan Gepembri Tapang Sambas bermula
dari kehadiran seorang hamba Tuhan bernama Sutardi di kampung Tapang Sambas.
Tujuan kedatangannya adalah untuk mencari dan menanyakan sebuah tempat untuk
beribadah, namun beliau mendapatkan jawaban bahwa penduduk di sana sudah selama
4 tahun tidak pernah beribadah.
Mendapat jawab seperti itu, diadakanlah
pendekatan kepada warga setempat. Diminggu-minggu berikutnya –pada Oktober
2003- dimulailah kebaktian dengan menggunakan rumah Yohanes Japri. Karena
ruangan tersebut kecil, maka pada bulan berikutnya kebaktian dipindahkan ke
rumah Herri Ujan, dimana jemaat juga merayakan Natal pertama di tahun 2003
dengan dilayani oleh Pdt. Yan Wesley Welly beserta rekan-rekan.
Setelah sekian lama berselang, jemaat
merencanakan pembangunan rumah ibadah. Herri Ujan menghibahkan tanahnya dengan
menukar tanah Yohanes Japri seluas 562 m2. Pada tanggal 3 April
2005, dimulailah pembangunan gedung gereja dengan penancapan tiang pertama oleh
alm. Pdt. Herman Mika Pilis dan tokoh masyarakat dusun Tapang Sambas.
Pembangunan bukan oleh tukang profesional, akan tetapi oleh saudara seiman.
Pada tanggal 16 Agustus 2005, gedung gereja ini diresmikan oleh Ketua Sinode
Gepembri, Pdt. Hardi Ferianto, bersama Muspika Kecamatan Sekadau Hilir.
Pada bulan Juni 2005, pengurus Gepembri
Klasis Kalimantan Barat mengutus GI. Mardino untuk menggembalakan jemaat
Gepembri Tapang Sambas , tetapi kemudian beliau mengundurkan diri pada bulan
Juni 2006, karena hendak melanjutkan pendidikan di Jakarta. Maka, pada tanggal
1 Juli 2007, pengurus Gepembri Klasis Kalimantan Barat menunjuk GI. Banyamin
Na’u untuk meneruskan penggembalaan jemaat.
Mengingat pelayanan yang semakin luas, maka
atas kasih karunia Tuhan, pada tanggal 11 November 2007, GI. Banyamin Na’u
ditahbiskan sebagai pendeta. Tuhan terus memimpin, sehingga Gepembri Tapang
Sambas dideklarasikan menjadi jemaat dewasa mandiri dalam suatu ibadah
pendeklarasian yang diadakan pada tanggal 8 November 2017, pukul 10.00wib.
Dalam menjalankan tugas pelayanannya, Pdt.
Benyamin Na’u didampingi oleh istri beliau, yaitu GI. Ajeb.
Komentar
Posting Komentar