Gepembri Balai Belungai, Klasis Kalimantan Barat I
Pelayanan Gepembri Balai
Belungai dirintis oleh Selfius Bulan, salah seorang guru dari Rote, Nusa
Tenggera Timur (NTT) yang dikirmkan ke Kalimantan Barat pada tahun 1977, pelayanan
di Balai belungai yang mencakup kampung Nek Rungkap, Nek Bindang, Natai, Lombak
dan Beringin. Karena tugas sebagi seorang guru di SDN 02 Balai belungai, maka
pelayanan hampir-hampir tidak tertangani, untuk itu, Selfius Bulan menyampaikan
hasil perintisannya kepada GI. Silwanus Ekos. Menanggapi hal tersebut, GI.
Pandi diutus untuk menggembalakan jiwa-jiwa yang ada. Seiring waktu, GI. Pandi
mengundurkan diri dari pelayanan karena tantangan dan kesulitan yang begitu
berat. Pelayanan kemudian kosong.
Pada Tahun 1982, pengurus
sinode Gepembri mengadakan rapat bersama dengan pengurus perwakilan Kalimantan
Barat di Pandan Sembuat. Pertemuan tersebut menghasilakan keputusan untuk
menyerahkan pelayanan di Balai Belungai kepada Kerapatan Gereja Babtis
Indonesia (KGBI) pada tahun 1991. Ketika Pdt. Martinus Ci’on melayani di
Gepembri Tayan, Selfius Bulan mengundang beliau untuk melayani ibadah Natal
guru-guru dari NTT di wilayah kecamatan Toba. Sebagai dampak dari pelayanan
tersebut, jemaat Balai belungai menyatakan diri kembali bergabung dengan
Gepembri.
Ibadah berlanjut dengan
memanfaatkan gedung SDN 02 Balai Belungai pada tahun 1992. Ketua Departemen
Misi Sinode Gepembri mengadakan KKR di lapangan SDN 02 Balai Belungai.
Jiwa-jiwa baru yang bertobat pada KKR tersebut menambah jumlah jemaat yang ada.
Menyadari pentingnya kebutuhan jemaat akan seorang Hamba Tuhan, maka Pdt.
Martinsu Ci’on mengutus GI. Tadeus Aben untuk menggembalakan jemaat Gepembri Balai
Belungai.
Pelayanan semakin
berkembang dan kebutuhan tempat ibadahpun semakin mendesak. Maka pada tahun
1997, pengurus jemaat berencana membangun gedung gereja dengan ukuran 7m x 12m.
Rencana ini mendapat tanggapan positif dari Sinode Gepembri, yang kemudian
menyalurkan dana untuk membeli sebidang tanah. Pembangunan gedung gereja itu sendiri
dikerjakan secara gotong royong oleh jemaat.
Dan pada tahun 1998 gedung gereja selesai dibangun dan diresmikan.
Oleh karena GI. Tadeus
Aben dimutasikan ke Gepembri Terajah, maka pengurus Gepembri Klasis Kalimantan
Barat mengutus GI. Tereng Jangkurno untuk meneruskan peyanan di Gepembri Balai Belungai.
Menyadari pelayananyang semakin luas, dan agar pelayanan dapat dilakukan dengan
baik dan efektif, maka pada tanggal 11 November 2008 GI. Tereng Jangkurno
ditahbiskan kedalam jabatan pendeta.
Puji syukur, Tuhan terus
memimpin pelayan di Gepembri Balai Belungai ini. Pada tanggal 26 April 2012
jemaat Gepembri Balai Belungai dideklarasikan menjadi jemaat dewasa mandiri
dalam kebaktian yang dipimpin oleh ketua Sinode Gepembri, Pdt. Hardi Farianto.
Setelah sekian lama
menggembalakan jemaat, pada tahun 2017 Pdt. Tereng Jangkurno mengundurkan diri
dari pelayanan di Gepembri Balai Belungai. Tuhan terus menyatakan pimpinanNya,
dan Pdt. Hendrik Panggabean meneruskan pelayanan di Gepembri Balai Belungai
hingga sekarang.
Komentar
Posting Komentar