Gepembri Terusan II, Klasis Kalimantan Barat

-

Perintisan Gepembri di dusun Terusan II dimulai oleh GI. Jonli Tamelan dan istri. Saat itu, keberadaan GI. Jonli Tamelan di Dusun Terusan II  adalah sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Jarak jauh Terusan II. Melihat adanya peluang untuk memberitakan injil kepada anak-anak murid, maka pada tanggal 10 Januari 2010, GI. Jonli Tamelan memulai pelayanan sekolah minggu. Anak-anak sangat antusias mengikutinya. Dari sekolah minggu inilah selanjutnya ditingkatkan ke ibadah minggu.

Awalnya, ibadah diikuti hanya oleh beberapa orang ibu, Tuhan terus berkarya. Beberapa bulan kemudian jemaat yang datang beribadah bertambah 3 keluarga, dan terus bertambah hingga mencapailebih dari 30 keluarga.

Di dalam masyarakat dusun Terusan II terdapat beberapa aliran kepercayaan. Ketika jemaat yang beribadah semakin bertambah, tantanganpun datang dari orng-orang yang tidak senangterhadap pengikut Kristus. Mereka berupaya mencegah orang untuk percaya kepada Kristus, dan juga berusaha menarik mereka kembali kepada kepercayaan lamanya. Puji syukur kepada Tuhan, walaupun menghadapi tantangan, banyak keluarga beserta anak-anaknya memilih untuk mengikut Yesus.

Atas perkenan Tuhan, pada Bulan Februari 2011, GI. Jonli Tamelan bertemu dengan Pdt. Yan Welly di Gepembri Sintang. Pdt. Yan Wlly memperkenalkan pelayanan Gepembri di Kalimantan Barat selama ini. Akhirnya, dengan penuh sukacita dan damai sejahtera, GI. Jonli Tamelan bersmaa jemaat menyatakan kerinduannya untuk bergabung dengan Gepembri. Pdt. Yan Welly segera mengkomunikasikan hal ini kepada Gepembri Klasis Gepembri Kalimantan Barat, dan mendapat sambutan yang sangat positif. Kemudian, Klasis Gepembri Kalimantan Barat pembinaan iman Jemaat Terusan II kepada Gepembri Sintang sebagai pos pelayanan.

Pekerjaan Tuhan terus berjalan, pada tanggal 15 Mei 2011, jemaat Terusan II diresmikan mejadi anggota Gepembri oleh ketua Klasis. Sejak saat itu Gepembri Sintang terus mengadaan pembinaan terhadap Gepembri Terusan II. Pada tanggal 18 Desember 2011, majelis dan jemaat Gepembri Sintang mengadakan perayaan Natal perdana di Gepembri Terusan II.

Pada tanggal 1 Maret 2012, ketua Klasis Gepembri Kalimantan Barat mengadakan penancapan tiang pertama, tanda dimulainya pembangunan gedung gereja. Dengan dana yang berasal dari sinode Gepembri dan swadaya jemaat yang sangat antusias untuk memiliki tempat ibadah, gedung gereja dapat dibangun dan diselesaikan dengan baik. Pada tanggal 31 Juli 2012 gedung gereja Gepembri Terusan II diresmikan oleh ketua sinode Gepembri yaitu Pdt. Hardi Ferianto, dengan disaksikan oleh Bupati Sintang dan rombongan hamba-hamba Tuhan se-Klasis Gepembri Kalimantan Barat.

Pelayanan terus berjalan dengan baik, Tuhan memakai GI. Jonli Tamelan dan istrinya, Nurhayati untuk menggembalakan jiwa-jiwa yang ada, sambil mengajar di Sekolah dasar jarak jauh Terusan II. Dan pada tanggal 17 Januari 2017, atas kehendak Tuhan Yesus Kristus, GI. Jonli Tamelan ditahbiskan sebagai pendeta oleh sinode Gepembri.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH SINGKAT GEREJA PEMBERITA INJIL (GEPEMBRI)

-
Gambar
Hari ini (8 Maret 2020) kita merayakan 72 tahun gereja kita. Semua itu hanya karena anugerah dan karya Tuhan yang menggerakkan hati dan memberikan visi yang jelas kepada Pdt. Jason Stephen Linn untuk mendirikan “The Cantonese Church of Christ,” yaitu GEREJA PEMBERITA INJIL. Pdt. Jason S. Linn adalah misionari dari “Chinese Foreign Missionary Union” (CFMU). Pdt. Jason S. Linn diutus dari Tiongkok ke Borneo, yaitu pedalaman Kalimantan, Indonesia. Beliau tinggal di antara suku Dayak dan mengabarkan Injil kepada mereka selama 15 tahun lamanya. Selanjutnya, Pdt. Jason S. Linn digerakkan oleh Roh Kudus untuk melihat begitu banyak orang Tionghoa berdialek Cantonese di Jakarta, tetapi tidak ada orang yang mengabarkan Injil kepada mereka. Maka pada tanggal 7 Maret 1948 didirikan gereja di Jakarta dan dimulailah kebaktian. Oleh anugerah Tuhan Injil diberitakan, bukan hanya kepada orang Tionghoa berdialek Cantonese tetapi suku-suku lain juga memperoleh anugerah keselamatan. Sesua
Baca selengkapnya

PEMEKARAN KLASIS DI PROPINSI KALIMANTAN BARAT

-
Gambar
Gepembri Klasis Kalimantan Barat, awalnya terbentuk sesuai dengan pembagian wilayah sesuai dengan nama propinsi yang ada di Negara kesatuan Republik Indonesia, aturan tersebut termuat dalam Tata dasar dan Tata laksana yang ada di lembaga gerejawi Gepembri. Akan tetapi, berkembangan jemaat yang ada, khususnya di wilayah Propinsi Kalimantan Barat, maka Gepembri yang ada di wilayah Propinsi kalimantan Barat dimekarkan, sehingga Klasis Gepembri Kalimantan barat menjadi 4 (empat) klasis. Pemekaran wilayah tersebut berdasarkan Surat keputusan Badan Pekerja Majelis Sinode Gepembri nomor: 01/BPMSinode/Gepembri/VIII/2019 tanggal 9 Agustus 2019 tentang Pemekaran Gereja Pemberita Injil Klasis Kalimantan Barat. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Gepembri yang ada di wilayah Propinsi Kalimantan Barat menjadi 4 (empat) Klasis yaitu: Gepembri Klasis Kalimantan Barat, Gepembri Klasis Kalimantan Barat 1, Gepembri Klasis Kalimantan Barat 2, Gepembri Klasis Kalimantan Barat 3. Surat keputus
Baca selengkapnya

"Pastori" dalam Pelayanan Gembala Jemaat Lokal

-
Gambar
Rumah yang layak huni untuk Gembala jemaat, katagori seperti apa rumah layak huni bagi kita? tapi sebelumnya kita harus mengetahui pengertian rumah dahulu. Rumah yang dikutip dari wikipedia  adalah salah satu bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama jangka waktu tertentu. Dan dalam arti khusus, rumah mengacu pada konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat tinggal, seperti keluarga, hidup, makan, tidur, beraktivitas, dan lain-lain. Sedangkan menurut KEPUTUSAN MENTERI PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH NOMOR: 403/KPTS/M/2002 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUMAH SEDERHANA SEHAT (Rs SEHAT), bahwa rumah adalah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan merupakan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia, maka perlu diciptakan kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan perumahan bagi seluruh lapisan masyarakat. Kembali lagi ke permasalah rumah yang layak huni, ternyata belum b
Baca selengkapnya