Postingan

PHT GEPEMBRI KLASIS KALBAR DAN PERTEMUAN DENGAN TIM PASTORAL SINODE GEPEMBRI, 9 MARET 2020

Gambar
Sanggau, 9 Maret 2020. Pertemuan hamba-hamba Tuhan Gepembri se-Klasis Gepembri Kalimantan Barat merupakan gait rutin yang dilaksakan oleh Gembala jemaat yang ada di wilayah kerja Gepembri Klasis Kalbar. Pada pertemuan diadakan persekutuan, dan persekutuan tersebut liturgos adalah GI. Aman Yunus, dan yang menyampaikan FT adalah Pdt. Kristison. Pada kesempatan yang sama tersebut Tim Pastoral Sinode Gepembri datang berkunjung di Klasis Gepembri Kalbar, dan pertemuan tersebut, tim pastoral Gepembri Kalbar dipimpin oleh Pdt. Nocanor beserta GI. Herris dan dimana dalam tim tersebut didalamnya ada Pdt. Kristison yang juga merupakan Ketua Gapembri Klasis Kalbar. “Pertemaun tersebut merupakan pertemuan rutin,” imbuh Pdt. Nocanor, dan beliau melanjutkan dan mengatakan “bahwa pertemuan ini kita jadikan ajang curhat dari para gembala jemaat Gepembri di wilayah Klasis Kalimantan Barat kepada kami tim Sinode Gepembri untuk berbagi pengalaman dan permasalah yang dijumpai di lapangan dan

SEJARAH SINGKAT GEREJA PEMBERITA INJIL (GEPEMBRI)

Gambar
Hari ini (8 Maret 2020) kita merayakan 72 tahun gereja kita. Semua itu hanya karena anugerah dan karya Tuhan yang menggerakkan hati dan memberikan visi yang jelas kepada Pdt. Jason Stephen Linn untuk mendirikan “The Cantonese Church of Christ,” yaitu GEREJA PEMBERITA INJIL. Pdt. Jason S. Linn adalah misionari dari “Chinese Foreign Missionary Union” (CFMU). Pdt. Jason S. Linn diutus dari Tiongkok ke Borneo, yaitu pedalaman Kalimantan, Indonesia. Beliau tinggal di antara suku Dayak dan mengabarkan Injil kepada mereka selama 15 tahun lamanya. Selanjutnya, Pdt. Jason S. Linn digerakkan oleh Roh Kudus untuk melihat begitu banyak orang Tionghoa berdialek Cantonese di Jakarta, tetapi tidak ada orang yang mengabarkan Injil kepada mereka. Maka pada tanggal 7 Maret 1948 didirikan gereja di Jakarta dan dimulailah kebaktian. Oleh anugerah Tuhan Injil diberitakan, bukan hanya kepada orang Tionghoa berdialek Cantonese tetapi suku-suku lain juga memperoleh anugerah keselamatan. Sesua

Gepembri Tapang Sambas, Klasis Kalimantan Barat

Pelayanan Gepembri Tapang Sambas bermula dari kehadiran seorang hamba Tuhan bernama Sutardi di kampung Tapang Sambas. Tujuan kedatangannya adalah untuk mencari dan menanyakan sebuah tempat untuk beribadah, namun beliau mendapatkan jawaban bahwa penduduk di sana sudah selama 4 tahun tidak pernah beribadah. Mendapat jawab seperti itu, diadakanlah pendekatan kepada warga setempat. Diminggu-minggu berikutnya –pada Oktober 2003- dimulailah kebaktian dengan menggunakan rumah Yohanes Japri. Karena ruangan tersebut kecil, maka pada bulan berikutnya kebaktian dipindahkan ke rumah Herri Ujan, dimana jemaat juga merayakan Natal pertama di tahun 2003 dengan dilayani oleh Pdt. Yan Wesley Welly beserta rekan-rekan. Setelah sekian lama berselang, jemaat merencanakan pembangunan rumah ibadah. Herri Ujan menghibahkan tanahnya dengan menukar tanah Yohanes Japri seluas 562 m 2 . Pada tanggal 3 April 2005, dimulailah pembangunan gedung gereja dengan penancapan tiang pertama oleh alm. Pdt. Herma

Gepembri Terusan II, Klasis Kalimantan Barat

Perintisan Gepembri di dusun Terusan II dimulai oleh GI. Jonli Tamelan dan istri. Saat itu, keberadaan GI. Jonli Tamelan di Dusun Terusan II   adalah sebagai guru honorer di Sekolah Dasar Jarak jauh Terusan II. Melihat adanya peluang untuk memberitakan injil kepada anak-anak murid, maka pada tanggal 10 Januari 2010, GI. Jonli Tamelan memulai pelayanan sekolah minggu. Anak-anak sangat antusias mengikutinya. Dari sekolah minggu inilah selanjutnya ditingkatkan ke ibadah minggu. Awalnya, ibadah diikuti hanya oleh beberapa orang ibu, Tuhan terus berkarya. Beberapa bulan kemudian jemaat yang datang beribadah bertambah 3 keluarga, dan terus bertambah hingga mencapailebih dari 30 keluarga. Di dalam masyarakat dusun Terusan II terdapat beberapa aliran kepercayaan. Ketika jemaat yang beribadah semakin bertambah, tantanganpun datang dari orng-orang yang tidak senangterhadap pengikut Kristus. Mereka berupaya mencegah orang untuk percaya kepada Kristus, dan juga berusaha menarik mereka k

Gepembri Tanggung, Klasis Kalimantan Barat

Masyarakat Dusun Tanggung, Ds. Tanggung, Kec. Jangkang, Kab. Sanggau umumnya memeluk agama Katholik. Namun, atas pimpinan Tuhan Gepembri hadir dan menjadi terang bagi masyarakat sekitar. Tuhan memulainya dengan cara yang unik, yaiut melalui Kimbun, seseorang yang tidak dapat berjalan karena menderita sakit lumpuh. Beberapa pengurus gereja Katholik datang menemui Pdt. Paulus Jap, yang saat itu melayani di Gepembri Balai Sebut. Untuk menyampaikan pergumumlan dan kerinduan mereka, agar gereja Kristen dapat hadir di Desa Tanggung. Hingga akhirnya Pdt. Paulus Jap pun meresponinya. Setiap sore setelah selesai melayani kebaktian di Gepembri Balai Sebut, Pdt. Paulus Jap datang melayani jemaat Tanggung. Hal ini berlangsung selama 3 tahun ( 2001-2004). Pada tanggal 24 November 2001, diadakan kebaktian perdana Gepembri Tanggung. Jemaat dengan setia terus beribadah. Selama 4 tahun ke depan, Tuhan terus berkenan menambah jiwa-jiwa baru. Dengan dukungan dari Sinode Gepembri dan Klasis

Gepembri Sintang, Klasis Kalimantan Barat

Kehadiran Gepembri di kota Sintang, Kalimantan Barat. Diawali dengan adanya kerinduan Pdt. Yan Wesley Welly, sebelumnya Pdt. Yan Wesley Welly melaynai di Gereja Persekutuan Sidang Kristus (GPSK) Sintang selama 17 tahun. Pada tahun 2000 Pdt. Yan Wesley Welly secara resmi mengundurkan diri dari GPSK. Tujuan pengunduran dirinya adalah untuk mengadakan penyegaran, memperluas wawasan dan pengalaman melayani. Hal ini dilakukan setelah digumuli dan dido’akan bersama keluarga. Setelah 2 tahun bergumul dan berdo’a, Tuhan membuka jalan. Pada 20 Maret 2002, Pdt. Yan Wesley Welly bersama istri pergi ke Sanggau mengunjungi Pdt. Herman Mika Pilis. Banyak hal dibicarakan, terutama tentang Gepembri. Pertemuan tersebut memberikan keyakinan dan hati yang penuh sejahtera pada Pdt. Yan Wesley Welly, bahwa Tuhan memimpinnya untuk melayani di Gepembri. Kerinduan Pdt. Yan Wesley Welly juga merupakan bagian dari tuntunan Tuhan bagi Klasis Kalimantan Barat, untuk mengembangkan pelayanannya ke daerah yan

Gepembri Serosat, Klasis Kalimantan Barat

Inji l masuk ke Dusun Serosat sekitar tahun 1980, melalui pelayan Robert Williams, seorang misionaris dari Asutralia bersama hamba Tuhan dari Gereja Persekutuan Pekabaran Injil (GAPPIN). Karena berbagai macam kesulitan, seperti akses jlan yang tidak memadai, dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung, maka pelayan ini tidak tertangani dengan baik, sehingga tidak berkembang. Akibatnya, banyak jemaat yang sudah mengenla injil kembali lagi ke adat istiadat dan kepercayaan yang lama. Pada bulan Juli 1996, GI. Udin pergi ke Dusun serosat menemui Matius Lambe, seorang pengurus gereja. Setelah berbincang cukup lama membahas pelayanan, Matius Lambe meminta GI. Udin untuk membuka pelayanan di Dusun serosat. Bekerja sama dengan yayasan Logos Indonesia (YLI), GI. Udin dapat melayani jemaat dengan baik dan terus melakukan penginjilan, sehingga jumlah jemaat makin bertambah. Awalnya kebaktian diadakan dari rumah ke rumah secara bergantian. Setelah beberapa bulan jemata rindu untuk mem